Beberapa faktor sangat berpengaruh terhadap produksi dan
keberhasilan usaha pemeliharaan ternak sapi maupun ternak kambing.
Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar
yaitu :
Faktor Internal
Faktor Eksternal.
- Faktor Internal secara mudah adalah faktor yang berasal dari
sapinya sendiri.
- Faktor Eksternal lebih banyak macam.
Berikut ini beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar
usaha pemeliharaan/peternakan bisa berhasil dengan baik :
1. FAKTOR INTERNAL
2. FAKTOR EKSTERNAL
- Pakan (Kualitas dan Kuantitas)
- Handling/Penanganan Ternak
- Tenaga Kerja (Tenaga Kasar dan Tenaga Ahli)
- Lingkungan Sekitar (Masyarakat terdekat dengan lokasi usaha)
Faktor-faktor tersebut diatas harus menjadi pertimbangan
saat kita akan memulai usaha peternakan sapi maupun kambing.
Faktor penyebab sapi atau kambing tiba-tiba ambruk dan
seringkali kita tidak tahu penyebabnya.
Penyebab yang paling umum adalah karena sapi/kambing
tersebut memang dalam kondisi sakit, itu yang paling mudah dideteksi.
Tetapi jika ternak yang menurut kita sehat tanpa ada riwayat
sakit sama sekali tiba-tiba ambruk maka hal inilah yang perlu kita waspadai.
Beberapa faktor penyebab ternak sapi dan ternak kambing
tiba-tiba bisa ambruk/downer antara lain :
- Disebabkan Karena Penyakit
Ini adalah faktor penyebab utama banyak ternak sapi dan
kambing yang tiba-tiba ambruk karena kepayahan akibat penyakit yang
menyerangnya.
Mulai dari penyakit berbahaya seperti anthrak, mulut
dan kuku dan mad cow, pada kondisi yang sudah parah akan mengakibatkan
sapi ambruk dan bahkan berlanjut dengan kematian.
Untuk jenis penyakit yang berbahaya ini umumnya peternak
sudah sangat memahami resiko yang akan ditanggung jika sapi terserang penyakit
ini.
Penyakit yang terlihat ringan tetapi perlu diwaspadai adalah
cacingan.
Mungkinkah penyakit cacingan bisa menyebabkan sapi/kambing
tiba-tiba rubuh/ambruk..?
Sangat mungkin karena pada serangan cacingan yang parah,
ternak akan mengalami diare atau mencret yang hebat sehingga ternak akan
mengalami dehidrasi dan akhirnya bisa ambruk jika dehidrasi tidak segera
tertangani.
Cacingan yang parah juga mengakibatkan ternak lemah karena
sangat kekurangan gizi meskipun pakan yang diberikan cukup secara kuantitas dan
kualitas tetapi gizi pakannya hanya akan diserap oleh cacing.
- Faktor Cuaca Panas (Heat Stress)
Salah satu faktor alam yang sangat signifikan mempengaruhi
industri peternakan sapi adalah kemarau/panas.
Kemarau panjang mengakibatkan ketersediaan hijauan yang jauh
berkurang sehingga peternak terpaksa memberi pakan sapinya "asal
kenyang" dan "asal makan" dengan bahan pakan seadanya.
Kekurangan hijauan sebagai pakan utama sapi sangat
berpengaruh terhadap daya tahan sapi terhadap panas.
Panas tinggi saat musim kemarau mengakibatkan sapi harus
ekstra keras mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap normal, salah satu yang
dilakukan sapi adalah dengan "panting" atau "menggos"
sebagai efek perlawanan tubuh terhadap panas.
Menggos atau panting yang terus menerus dan jangka lama bisa
mengakibatkan ternak kelelahan dan pada akhirnya bisa menyebabkan ternak
rubuh/ambruk, seyogyanya saat cuaca terlalu panas, waspadai panting pada
sapi.
Parameter yang bisa digunakan untuk melihat kejadian heat
stress; frekuensi nafas melebihi 80 kali/ menit, suhu tubuh meningkat diatas
39,2°C, menurunya asupan bahan kering (dry matter intake).
- Keracunan Pakan
Faktor lain yang bisa berakibat sapi ambruk/rubuh adalah
adanya keracunan pakan.
Akibat keracunan pakan metabolisme sapi tidak normal.
Jika keracunan dalam taraf yang akut atau parah maka kerja
jantung dan paru-paru akan sangat terganggu sehingga bisa berujung sapi menjadi
ambruk/rubuh.
Contoh cara menangani sapi/kambing yang keracunan
urea (karena dosis yang berlebihan) pada bahan pakannya :
Berikan larutan asam cuka (asam asetat 5%) pada ternak yang
keracunan urea.
Dosis untuk sapi adalah 2-5 liter asam cuka sedangkan dosis
untuk kambing adalah 0,5-2 liter asam cuka.
Fungsi asam cuka adalah untuk menghambat dan menonaktifkan
pembentukan NH3.
Setelah pemberian asam cuka dilanjutkan dengan pemberian air
es dengan suhu antara 0-4 derajat Celsius.
Setelah perlakuan ini usahakan isi lambung bisa terkuras
semua.
- Tarung Antar Ternak
Jika pemeliharaan sapi lokal jantan dengan sistem koloni,
dimana sapi dilepas dalam satu kandang mungkin dengan populasi 20-25 ekor per
kandang tanpa diikat atau ditongar biasanya akan muncul satu atau dua ekor sapi
yang dominan dan berebut untuk menjadi pimpinan dalam kandang tersebut.
Perebutan "jabatan" pimpinan kandang akan
dilakukan dengan pertarungan yang kadang bukan cuma mengakibatkan luka dan
sakit antara dua sapi tersebut tetapi sering juga mengakibatkan sapi-sapi yang
lain menjadi stress.
Akibat dari tarung antar ternak sapi ini pada kondisi yang
parah bisa mengakibatkan downer atau ambruk.
- Sapi Ambruk Setelah Beranak
Kasus sapi ambruk yang sering terjadi pada sapi betina
adalah ambruk setelah melahirkan.
Hal ini umumnya diakibatkan karena kecapekan atau sapi
kehabisan tenaga akibat melahirkan.
Ambruknya sapi setelah melahirkan biasanya lebih dikenal
dengan penyakit milk fever.
- Milk Fever
Pencegahan terhadap kejadian milk fever sangat dipengaruhi
oleh jumlah kalsium yang dapat diserap dan bukan pada unsur fosfor atau
imbangan Ca:P.
Pemberian kalsium hendaknya sekedar untuk memelihara fungsi
faali (2.5 g/100 lb).
Yang ideal jumlah Ca dalam pakan sehari adalah 20 gram saja.
Banyak sapi yang mengalami milk fever oleh pemberian kalsium
yang tinggi, tidak terganggu oleh pembatasan pemberian unsur tersebut.
Gejala Milk Fever :
- Perilaku sapi nampak gusar dalam waktu yang singkat,
kemudian kaki belakang nampak lemah, sulit digerakkan, gerakkan rumen terhenti
dan nafsu makan hilang.
- Akibat berikutnya adalah sapi menjadi lumpuh dan
ambruk/rubuh.
- Kelumpuhan ini bisa terjadi beberapa hari sebelum ataupun
sesudah melahirkan.
- Kondisi lainnya adalah sapi berbaring terus menerus dengan
posisi seperti sapi yang sehat, tetapi lehernya dilipat dan kepalanya
diletakkan disisi tubuhnya.
- Mengalami kesulitan saat menelan dan ludah keluar dari
mulut.
- Mata sayu dan Bola mata setengah tertutup.
- Suhu badan/Temperatur tubuh menurun sampai 35ÂșC.
- Susah buang air besar / sembelit.
Pada peternakan yang kandungan kalsium pada pakannya kurang
maka perlu diberikan mineral blok sementara yang cukup kandungan kalsiumnya
dalam pakan sehari-hari pemberian mineral blok yang mengandung kalsium-fosfat
tidak dianjurkan untuk sapi yang bunting.
Setelah melahirkan pemberian garam kalsium harus
ditingkatkan.
Pemberian vitamin D2 20-30 juta IU/hari 3-8 hari pre partus
mampu menurunkan kejadian milk fever.
Vitamin D3 sebanyak 10 juta IU yang disuntikkan intravena
sekali saja 28 hari sebelum melahirkan dapat pula menurunkan kejadian milk
fever tanpa diikuti deposisi kalsium dialat-alat tubuh.
Sapi Ambruk Karena Sebab Lain
Saat pengangkutan sapi terlalu penuh, melebihi kapasitas
alat angkut/truk.
Saat menurunkan sapi tidak ada loading sehingga sapi harus
loncat yang bisa mengakibatkan patah kaki yang berujung downer/ambruk.
Penanganan yang kasar seperti pemukulan pada daerah kaki
sapi yang terlalu keras tidak mengindahkan kesejahteraan hewan (animal
welfare).
Kekurangan pakan dan minum yang parah terutama pada sapi
yang dipelihara dipadang penggembalaan saat kemarau panjang dan rumput
mengering/meranggas.
Penanganan Ternak Ambruk/Downer
Untuk mengatasi ternak yang tiba-tiba ambruk atau rubuh akan
lebih mudah jika kita mengetahui apa penyebabnya terlebih dahulu.
Beberapa tindakan berikut ini bisa dilakukan untuk mengatasi
ternak yang ambruk/rubuh :
Jika ambruk karena heat stress/cuaca panas maka jalan yang
terbaik adalah dengan memindahkan sapi ke tempat yang benar-benar teduh, jika
perlu dibantu dengan fan/kipas angin besar agar sirkulasi udara lebih lancar.
Pencegahan ambruk saat cuaca panas adalah dengan pemberian
elektrolit pada air minum secara rutin setiap hari.
Pemberian hijauan diperbanyak dan pemberian konsentrat yang
berenergi tinggi agak dikurangi jumlahnya.
Jika ambruk karena keracunan pakan alternatif penanganannya
adalah sapi diberi minum banyak-banyak (diconthang) untuk membersihkan rumen
dan jika perlu juga diberikan obat pencahar.
Usahakan semua cairan rumen bisa bersih keluar semua.
Jika sapi ambruk karena penyakit tentunya penyakitnya harus
terlebih dahulu diobati secara intensif.
Jika sapi ambruk karena tarung, pisahkan sapi yang ambruk
pada kandang karantina, periksa seluruh tubuh sapi apakah ada luka atau ada
tulang patah, jika semua aman beri minum sapi dengan air plus elektrolit.
Dan yang terpenting jangan mencampurkan lagi sapi tersebut
jika sudah sehat dengan sapi-sapi dari kandang yang sama karena kemungkinan
besar akan tarung lagi dengan yang lain.
Sapi ambruk karena melahirkan bisa dicegah dengan pemberian
pakan yang cukup kalsium terutama sebulan sebelum melahirkan.
Beberapa Obat yang bisa digunakan untuk Mengatasi Sapi
Ambruk
Jika dirasa perlu bisa diberikan cairan infus yang bisa
dibeli di apotik atau toko pertanian/peternakan.
Memberikan suplemen mineral, khususnya yang mengandung
mineral natrium dan kalium untuk mengganti mineral yang hilang akibat
respirasi/pernapasan, pengeluaran keringat dan atau urine yang berlebih.
Contohnya ialah dengan memberikan Mineral Feed Supplement-S.
Berikan suntikan vitamin B kompleks.
Memberikan suplemen vitamin dengan kandungan vitamin B
kompleks untuk memaksimalkan proses metabolisme tubuh dan merangsang nafsu
makan ternak sapi. Contoh produk yang dapat diberikan seperti Injeksi Vitamin B
Kompleks.
Berikan suntikan penguat otot seperti biosan/biosalamin atau
merk lain.
Suntikan antibiotika jika sapi-sapi yang ambruk diketahui
akibat dari infeksi penyakit
Metode/Cara Mencegah Heat Stress/Stress karena Cuaca Panas
Pada Sapi
Mengatur pemberian pakan sedemikian rupa, pemberian
feed additif, dan obat-obatan
Bentuk konstruksi atap kandang dan bahan atap diusahakan
dari bahan yang tidak menyerap panas agar saat cuaca terik tetap dingin
Saluran ventilasi udara yang benar-benar lancar
Pemasangan pipa bawah tanah (under ground pipe)
Bisa juga dengan alternatif penyediaan kolam untuk
berendam
Penyediaan Cooling fan
Penyediaan instalasi Sprinkler dikombinasikan dengan fan
cooling
Bahaya dan komplikasi yang bisa Timbul Jika Sapi Ambruk
tidak segera diatasi :
Timbulnya luka-luka pada kulit.
Yang disebabkan karena infeksi yang berasal dari lantai
akibat gesekan yang terus menerus karena sapi terbaring/ambruk disebut dengan
istilah dekubites.
Timbul Bloat/Kembung/Timpani.
Sapi yang terbaring lama (ambruk) bisa mengakibatkan perut
menjadi kembung atau timpani, karena lantai yang selalu dingin mendorong
terjadinya penimbunan gas dalam perut pada penderita yang selalu berbaring.
Komplikasi dengan kasus penyakit paru-paru/Pneumonia.
Karena terjadi regurgitasi pada waktu memamah biak disertai
adanya paralisa dari laring dan faring. Sewaktu menelan makanan, sebagian
makanan masuk ke dalam paru-paru dan dapat diikuti oleh pneumonia pada
penderita. Untuk menjaga daya tahan tubuh ternak bisa digunakan ramuan
tradisional / Jamu Ternak.
Semoga bermanfaat...