Sistem persemaian di lahan lebak dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan sistem terapung.
Persemaian terapung dilakukan pada lahan lebak dengan air
genangan yang masih tinggi.
Persemaian sistem terapung terdiri dari dua tahapan sebelum
tanam yaitu semai di jambangan dan dilanjutkan dengan penyemaian kedua
(tanjar).
Tahapan Persemaian Sistem Terapung :
Pembuatan tempat semaian yang biasa disebut jambangan.
Bahan yang gunakan adalah Bambu, Batang Pisang, Jerami,
Sabut Kelapa dan Tanah.
Persemaian tahap pertama :
Benih ditaburkan diatas jambangan secara merata setelah
sebelumnya diperam selama 24 jam, kemudian ditutup dengan daun.
Persemaian di jambangan dilakukan selama 8-15 hari setelah
ditabur, sebelum dipindahkan pada persemaian tahap kedua yang biasa disebut
dengan tanjar.
Setelah bibit di jambangan berumur 8-15 hari bibit siap
dipindahkan ke pinggiran lahan persawahan untuk persemaian tahap kedua
(tanjar).
Persemaian tahap kedua diperlukan mengingat air dipetakan
sawah masih cukup tinggi.
Persemaian tahap kedua dilakukan sampai bibit berumur 20-25
hari setelah pemindahan dari jambangan.
Tanam dilakukan setelah bibit di Tanjaran berumur 20-25
hari.
Bibit varietas IR 64 dengan pola tanam tunggal dan
menggunakan bahan-bahan organik sebagai pengganti dari pupuk anorganik.
Hasil panen perdana menghasilkan minimal 6-7 Ton/Ha.
Keunggulan lain dari padi apung adalah para petani dapat
sekaligus memelihara ikan dengan jumlah yg relatif banyak dibandingkan dengan
sawah konvensional.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment