Monday, 5 December 2016

S O P PADI ORGANIK


Pengolahan Tanah

Sebagai persiapan, taburkan pupuk kandang fermentasi dengan aplikasi Bioboost secara merata dipermukaan lahan sebanyak 2 Ton/Ha.
Selanjutnya setelah Pembajakan Tanah disemprot larutan Asam Humat 6 L/Ha

Pada saat menggaru dan meratakan tanah, usahakan agar air tidak mengalir di dalam sawah supaya unsur hara yang ada di tanah tidak hanyut.

Setelah tanah diratakan, buatlah parit di bagian pinggir dan tengah tiap petakan sawah untuk memudahkan pengaturan air.

Menyiapkan Benih Yang Bermutu

Kebutuhan benih untuk tanaman padi adalah 5-7 Kg/Ha, benih harus diperam atau direndam dengan larutan Bioboost 1 tutup + 1 L air terlebih dahulu selama satu hari satu malam, tidak boleh lebih.

Membuat Persemaian

Persemaian  dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

  • Persemaian Basah
  • Persemaian Kering

Persemaian Basah
Adalah persemaian yang langsung dilakukan dilahan pertanian, seperti pada sistem konvensional.

Persemaian Kering
Adalah persemaian yang dilakukan dengan menggunakan wadah berupa kotak/besek/wonca/pipiti.
Untuk lahan satu Hektar dibutuhkan wadah persemaian ukuran 20 cm x 20 cm, sebanyak 80-100 buah.

Tahapan membuat persemaian adalah sebagai berikut :

1. Siapkan media persemaian dengan cara mencampur tanah dengan pupuk kompos/ pupuk kandang
    fermentasi/bokhasi dengan perbandingan 1:1.

2. Sebelum wadah diisi dengan media, lapisi dulu bagian dalamnya dengan daun pisang yang sudah
    dilemaskan dengan cara dijemur atau dipanaskan di atas api.

3. Masukkan media ke dalam wadah hingga 3/4 penuh.
    Siram media persemaian tersebut dengan air supaya lembab.

4. Tebarkan benih ke dalam wadah.
    Jumlah benih per wadah antara 300-350 biji.

5. Taburkan arang sekam di atas benih sampai rata melapisi/menutupi benih.

6. Simpan wadah-wadah tersebut di tempat yang teduh.
    Pada hari pertama dan hari kedua, sebaiknya wadah-wadah tersebut ditutupi supaya tidak
    kepanasan.

7. Jika disimpan di pekarangan, jangan lupa untuk meletakkan wadah-wadah ini ditempat yang aman
    dari gangguan ternak seperti ayam.

8. Penyiraman bisa dilakukan setiap hari agar media tetap lembab dan bibit tanaman tetap segar.

9. Lakukan penyemprotan Bioboost dengan dosis 1 tutup + 1 L air pada saat benih mulai tumbuh, dan
    ulangi 5 hari berikutnya.

Penanaman

Bibit siap dipindahkan ke lahan setelah mencapai umur 12-15 hari persemaian.
Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak” (kondisi tanah basah, tapi tidak tergenang).

Pemupukan Setelah Tanam

Dilanjutkan dengan penyemprotan Pestisida Hayati secara rutin sampai Padi menjelang panen.
Kebutuhan Bioboost sekitar 6-8 L/Ha.
Pada kondisi pertumbuhan yang tidak maksimal atau lahan tadah hujan.
Lihat pertumbuhan tanaman sampai 21 HST.
Jika kurang maksimal tambahkan pupuk sintetis atau dengan Metode pemupukan :

3-5 SMT
Bioboost 2 L

15 HST
NPK Compaction minimal 10 Kg

18 HST
Bioboost 2 L

35-45 HST (disarankan 40 HST)
NPK Booster minimal 10 Kg

38-48 HST (disarankan 43 HST)
Bioboost 2 L


Pengelolaan Air Dan Penyiangan

Proses pengelolaan air dan penyiangan dilakukan, sebagai berikut :

1. Ketika Padi mencapai umur 1-8 HST, pertahankan keadaan air di lahan tetap “macak-macak”.

2. Setelah Padi mencapai umur 9-10 HST, genangkan air dengan ketinggian 2-3 cm selama 1 malam.
    Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses penyiangan tahap pertama.

3. Setelah disiangi, keringkan sawah sampai padi mencapai umur 18 HST.

4. Pada umur 19-20 HST, sawah kembali digenangi untuk memudahkan penyiangan tahap kedua.

5. Selanjutnya, setelah Padi berbunga, sawah di airi kembali setinggi 1-2 cm.
    Pertahankan  kondisi ini sampai padi “masak susu” (±15-20 hari sebelum panen).

6. Kemudian keringkan kembali sawah sampai saat panen tiba.

7. Usia panen tergantung pada varietas padi yang ditanam.
    Untuk varietas hibrida panen bisa dilakukan pada usia 72 hari.
    Sedangkan untuk varietas lokal sekitar 92 hari.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pengendalian hama dilakukan dengan sistem PHT.
Dengan sistem ini, petani diajak untuk mengelola unsur-unsur dalam agroekosistem, seperti :

  • Matahari
  • Tanaman
  • Mikroorganisme
  • Air
  • Oksigen
  • Musuh Alami

Sebagai alat pengendali hama dan penyakit tanaman.

Lakukan penyemprotan Pestisida Hayati AIP21 dengan dosis sesuai anjuran yang tertera secara berkala, atau dilakukan bersamaan pada saat penyemprotan pupuk untuk pencegahan serangan hama serangga.

Untuk penanggulangan penyakit bisa disemprotkan Bioboost seminggu sekali.

Untuk pengendalian gulma, gunakan tenaga manusia tanpa memakai herbisida apapun.
Gunakan alat bantu yang disebut “Susruk”/ “Landakan”, yaitu alat semacam garu yang berfungsi sebagai alat pencabut gulma.

Dengan menggunakan alat ini, gulma yang sudah tercabut sekaligus akan dibenamkan kembali ke dalam tanah,sehingga akan menambah bahan organik tanah.


Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment