Pengolahan Tanah
Sebagai persiapan, taburkan pupuk kandang fermentasi dengan
aplikasi Bioboost secara merata dipermukaan lahan sebanyak 2 Ton/Ha.
Selanjutnya setelah Pembajakan Tanah disemprot larutan Asam
Humat 6 L/Ha
Pada saat menggaru dan meratakan tanah, usahakan agar air
tidak mengalir di dalam sawah supaya unsur hara yang ada di tanah tidak hanyut.
Setelah tanah diratakan, buatlah parit di bagian pinggir dan
tengah tiap petakan sawah untuk memudahkan pengaturan air.
Menyiapkan Benih Yang Bermutu
Kebutuhan benih untuk tanaman padi adalah 5-7 Kg/Ha, benih
harus diperam atau direndam dengan larutan Bioboost 1 tutup + 1 L air terlebih
dahulu selama satu hari satu malam, tidak boleh lebih.
Membuat Persemaian
Persemaian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- Persemaian Basah
- Persemaian Kering
Persemaian Basah
Adalah persemaian yang langsung dilakukan dilahan pertanian,
seperti pada sistem konvensional.
Persemaian Kering
Adalah persemaian yang dilakukan dengan menggunakan wadah
berupa kotak/besek/wonca/pipiti.
Untuk lahan satu Hektar dibutuhkan wadah persemaian ukuran
20 cm x 20 cm, sebanyak 80-100 buah.
Tahapan membuat persemaian adalah sebagai berikut :
1. Siapkan media persemaian dengan cara mencampur tanah
dengan pupuk kompos/ pupuk kandang
fermentasi/bokhasi dengan perbandingan 1:1.
fermentasi/bokhasi dengan perbandingan 1:1.
2. Sebelum wadah diisi dengan media, lapisi dulu bagian
dalamnya dengan daun pisang yang sudah
dilemaskan dengan cara dijemur atau dipanaskan di atas api.
dilemaskan dengan cara dijemur atau dipanaskan di atas api.
3. Masukkan media ke dalam wadah hingga 3/4 penuh.
Siram media persemaian tersebut dengan air supaya lembab.
4. Tebarkan benih ke dalam wadah.
Jumlah benih per wadah antara 300-350 biji.
5. Taburkan arang sekam di atas benih sampai rata
melapisi/menutupi benih.
6. Simpan wadah-wadah tersebut di tempat yang teduh.
Pada hari pertama dan hari kedua, sebaiknya wadah-wadah
tersebut ditutupi supaya tidak
kepanasan.
kepanasan.
7. Jika disimpan di pekarangan, jangan lupa untuk
meletakkan wadah-wadah ini ditempat yang aman
dari gangguan ternak seperti ayam.
dari gangguan ternak seperti ayam.
8. Penyiraman bisa dilakukan setiap hari agar media
tetap lembab dan bibit tanaman tetap segar.
9. Lakukan penyemprotan Bioboost dengan dosis 1 tutup +
1 L air pada saat benih mulai tumbuh, dan
ulangi 5 hari berikutnya.
ulangi 5 hari berikutnya.
Penanaman
Bibit siap dipindahkan ke lahan setelah mencapai umur 12-15
hari persemaian.
Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak” (kondisi
tanah basah, tapi tidak tergenang).
Pemupukan Setelah Tanam
Dilanjutkan dengan penyemprotan Pestisida Hayati secara rutin
sampai Padi menjelang panen.
Kebutuhan Bioboost sekitar 6-8 L/Ha.
Pada kondisi pertumbuhan yang tidak maksimal atau lahan
tadah hujan.
Lihat pertumbuhan tanaman sampai 21 HST.
Jika kurang maksimal tambahkan pupuk sintetis atau dengan
Metode pemupukan :
3-5 SMT
Bioboost 2 L
15 HST
NPK Compaction minimal 10 Kg
18 HST
Bioboost 2 L
35-45 HST (disarankan 40 HST)
NPK Booster minimal 10 Kg
38-48 HST (disarankan 43 HST)
Bioboost 2 L
Pengelolaan Air Dan Penyiangan
Proses pengelolaan air dan penyiangan dilakukan, sebagai
berikut :
1. Ketika Padi mencapai umur 1-8 HST, pertahankan
keadaan air di lahan tetap “macak-macak”.
2. Setelah Padi mencapai umur 9-10 HST, genangkan air
dengan ketinggian 2-3 cm selama 1 malam.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses penyiangan tahap
pertama.
3. Setelah disiangi, keringkan sawah sampai padi
mencapai umur 18 HST.
4. Pada umur 19-20 HST, sawah kembali digenangi untuk
memudahkan penyiangan tahap kedua.
5. Selanjutnya, setelah Padi berbunga, sawah di airi
kembali setinggi 1-2 cm.
Pertahankan kondisi ini sampai padi “masak susu”
(±15-20 hari sebelum panen).
6. Kemudian keringkan kembali sawah sampai saat panen
tiba.
7. Usia panen tergantung pada varietas padi yang
ditanam.
Untuk varietas hibrida panen bisa dilakukan pada usia 72
hari.
Sedangkan untuk varietas lokal sekitar 92 hari.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Pengendalian hama dilakukan dengan sistem PHT.
Dengan sistem ini, petani diajak untuk mengelola unsur-unsur
dalam agroekosistem, seperti :
- Matahari
- Tanaman
- Mikroorganisme
- Air
- Oksigen
- Musuh Alami
Sebagai alat pengendali hama dan penyakit tanaman.
Lakukan penyemprotan Pestisida Hayati AIP21 dengan
dosis sesuai anjuran yang tertera secara berkala, atau dilakukan bersamaan pada
saat penyemprotan pupuk untuk pencegahan serangan hama serangga.
Untuk penanggulangan penyakit bisa disemprotkan Bioboost
seminggu sekali.
Untuk pengendalian gulma, gunakan tenaga manusia tanpa
memakai herbisida apapun.
Gunakan alat bantu yang disebut “Susruk”/ “Landakan”, yaitu
alat semacam garu yang berfungsi sebagai alat pencabut gulma.
Dengan menggunakan alat ini, gulma yang sudah tercabut
sekaligus akan dibenamkan kembali ke dalam tanah,sehingga akan menambah bahan
organik tanah.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment